Di era digital saat ini, kejahatan siber semakin canggih dan merugikan banyak pihak. Salah satu kasus terbaru yang menghebohkan adalah sanksi yang dijatuhkan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat terhadap Funnull Technology Inc., sebuah perusahaan berbasis di Filipina, karena diduga terlibat dalam penipuan investasi kripto berbasis asmara yang merugikan korban hingga $200 juta.
Funnull Technology Inc., yang juga dikenal sebagai Fang Neng CDN, diduga menyediakan infrastruktur bagi ribuan situs web yang terlibat dalam skema penipuan investasi kripto. Perusahaan ini membeli alamat IP dalam jumlah besar dari penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services dan Microsoft Azure, kemudian menyewakannya kepada pelaku kejahatan siber untuk mengoperasikan situs web penipuan.
Menurut Departemen Keuangan AS, Funnull menggunakan algoritma pembangkitan domain (Domain Generation Algorithms/DGA) untuk menciptakan ribuan nama domain unik yang digunakan dalam operasi penipuan. Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan template desain web kepada pelaku kejahatan, memudahkan mereka dalam membuat situs web yang meniru merek-merek terpercaya.
Skema "Romance Baiting": Memanfaatkan Emosi untuk Menipu
Skema penipuan yang digunakan dikenal dengan istilah "romance baiting", di mana pelaku kejahatan memanfaatkan hubungan asmara palsu untuk membujuk korban agar berinvestasi dalam skema kripto palsu. Korban, yang sering kali merasa memiliki hubungan emosional dengan pelaku, akhirnya mentransfer sejumlah besar uang ke dalam investasi yang sebenarnya adalah penipuan.
Menurut laporan, rata-rata kerugian yang dialami korban mencapai lebih dari $150.000 per individu. Skema ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga meninggalkan trauma emosional yang mendalam bagi para korban.
Keterlibatan Liu Lizhi dan Jaringan Kejahatan Siber
Liu Lizhi, seorang warga negara Tiongkok dan administrator Funnull, juga dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS. Dia diduga memiliki dokumen yang merinci informasi tentang karyawan perusahaan, termasuk tugas mereka dalam mengelola domain untuk penipuan investasi kripto, phishing, dan situs perjudian online.
Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa infrastruktur yang disediakan oleh Funnull telah digunakan dalam kampanye penipuan, aplikasi perdagangan palsu, dan jaringan perjudian yang mencurigakan. Cluster infrastruktur ini diberi kode nama "Triad Nexus" oleh perusahaan keamanan siber Silent Push.
Dampak Global dan Tindakan Penegakan Hukum
Penipuan semacam ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga memiliki dampak ekonomi global. Menurut INTERPOL, penipuan keuangan yang melibatkan hubungan asmara telah menyebabkan kerugian antara $18 miliar hingga $37 miliar di Asia Timur dan Tenggara pada tahun 2023.
Sebagai respons, Departemen Keuangan AS melalui Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) menjatuhkan sanksi terhadap Funnull dan Liu Lizhi. Sanksi ini bertujuan untuk memutus akses mereka ke sistem keuangan AS dan mencegah operasi penipuan lebih lanjut.
Pentingnya Kesadaran dan Pencegahan
Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran akan penipuan berbasis asmara dan investasi kripto. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah menjadi korban antara lain:
-
Verifikasi Identitas: Selalu verifikasi identitas orang yang berinteraksi dengan Anda secara online, terutama jika mereka meminta informasi pribadi atau uang.
-
Waspada terhadap Janji Keuntungan Besar: Penawaran investasi dengan keuntungan besar dalam waktu singkat sering kali merupakan penipuan.
-
Gunakan Sumber Informasi Terpercaya: Dapatkan informasi dari sumber terpercaya dan konsultasikan dengan ahli keuangan sebelum melakukan investasi.
-
Laporkan Aktivitas Mencurigakan: Jika Anda mencurigai adanya penipuan, segera laporkan kepada otoritas terkait untuk tindakan lebih lanjut.
Posting Komentar